Tuesday, March 20, 2007

Republic Gebyar Derita

Daftar Gebyar Derita Dibalik Tebar Pesona
Hasil Repotnasi sejak 1998

1. Balita Kurang Gizi 5.400.000 jiwa
2. Anak Terlantar 8.000.000 jiwa
3. Pengangguran 23.000.000 jiwa
4. Rakyat Miskin 110.000.000 jiwa
5. Pelacuran 1.050.000 jiwa
6. Pelaku Kriminal 500.000 jiwa
7. Pelajar drop out 300.000 jiwa
8. Mahasiswa drop out 180.000 jiwa
9. Orang Sakit 2.700.000 jiwa
sumber : SUPER MISKIN ( Solidaritas Untuk Perempuan Miskin )/kompas

Republic Bogor


Om Budiono, Menko Perekonomian, waktu kasih sambutan berkenaan dg promosinya sebagai Guru Besar (gedine sak piro ) di UGM mengatakan , bahwa ada korelasi antara ekonomi dan demokrasi. Makin Rakyat sejahtera, demokrasi semangkin memiliki gairah hidup. Sebaliknya, Rakyat susah, demokrasi semangkin menemui kesulitannya. Kesejahteraan diukur dari PPP (purchasing power parity). Negeri kita PPPnya baru 4500 USD (GNP 1500 USD). Untuk aman mustinya PPP kita 6600 USD. Sehingga kata Om Budiono, ekonomi kita harus kita genjot untuk capai PPP 6600 USD, dan ini butuh waktu 9 tahunan dengan asumsi ekonomi tumbuh 6 % (minimal) setahun.

Menyimak pidato Om Budi tsb, pantesan kita belum bisa ber-demokrasi, kita baru bisa berdemoCRAZY. Pokoke mana yang mulut keras bercuap, mana otot yg paling kuat, ya yang menang. Jadilah negeri kita negeri OTOT-Krasi bukan Demo-krasi. Dalem situasi yang begini ini, kata Thomas Carothers dalam Journal of Democracy (Januari 2002), yang paling diasykikkan adalah para elite (opo kuwi) , baik elite Pusat, Daerah, Parpol2, Parlemen.

Dan yang paliung tlongso ya Rakyat. Biasane, mereka paling berbusa2 seolah2 menyuarakan aspirasi Rakyat (Rakyate sopo), tapi sebenernya, untuk kepentingannya sendiri. Kata Thomas pula, jabatan2 politik bukan dimotivasi untuk pengabdian kepada Rakyat, tapi jebulnya untuk mencari sesuap nasi.

OK, sekarang jujur saja, kasih contolah. Negara mana yang membangun kesejahteraan Rakyatnya dengan menggunakan dem0krasi ? Amerika, Eropa Barat, Japan ?. Mereka bangun kesejahtereaan Rakyatnya dengan merampok negara2 jajahannya. USA, si Negro2nya dijadikan budak selama 100 th. Inggris ngrampok negara2 jajahannya. Demikian pula Japan. Setelah mereka puas ngrampok, dan kesejahteraan Rakyatnya tercapai baru, menggunbakan Demokrasi.

Jujur lagi -mau nggak - Cina sekarang jadi Singa Asia, GNP nya 6600 USD, rakyatnya 1,3 milyar berkamsia terus sama Deng Ziao Pheng, yg membuat Cina jadi negara yang ruar biasa majunya dan makmurnya. Cina baru membangun negerinya 1978. Opo Cina dibangun dengan Demokrasi ? Ha..ha... Sekarang Singapura, Malaysia negoronya dibangun dengan Demokrasi ?

Jujur maneh ! India dengan penduduknya 1 milyar, memang negaranya dibangun dengan demokrasi. India membangun sejak th 1947. Tapi selama itu pula GNPnya baru 3300 USA , rakyatnya bukan lagi miskin, malah melarat. diselip sama Cina 6600 USD, padahal Cina baru mbangun negoronya 1978.

Walhasil, negoro kito, memeng katokke heibat dr sudut pandang demokrasi. Kita disebut negara demokratis ketiga terbesar didunia. Tpi sejatine, Rakyate sengsoro. Sengsoro kok ora bar2. Biar rakyatnya TEKOR asal KESOHOR. Kalau gitu namanya kita ganti saja ya, Republik BOGOR ( biar tekor, asal kesohor). <>