Sunday, January 13, 2008



Pasar Sentiling


Saya mau ngobrol tentang kota saya, Kota Batik Pekalongan, tanah air ente dan ana !Bagi wong ngKalongan kuno ( lahir dibawah th 1960 ) pasti ingat Pasar Senteling. Pasar Legendarisnya kota Pekalongan. Letaknya ditengah2 kota, dijalan Sultan Agung. Gapuranya yang antik dengan arsitek khas Londo. Saya yang tinggal di Pekajangan ( 8 km dr Pekalongan), setiap hari libur Jumat pasti wisata ke Pasar Senteling. Biasanya dengan bersepeda "Jengki", sebelum ke Ps Senteling mampir dulu di Toko Buku Bapaknya Abdurahman Saleh Jaksa Agung, namanya Toko Buku Raja Murah, berdampingan dengan Toko Kopiah Raja Obral, dijalan Keplekan ( Hayam Wuruk).Wan Saleh,bapaknya Rahman Jaksa Agung ,orangnya hangat dengan kaos oblongnya Cap Lombok dan bersarung Fulikat Kotak Sembilan kita ngobrol ngalor ngidul ,sambil lihat2 buku . Setelah selesai biasanya tidak lupa mampir ke Toko Baljun ,toko Olah Raga dan Alat2 Musik , toko itu milik ayahnya Ama' Baljun yang dramawan itu..Wan Baljun sang Bapak , pemain legendaris Ps.Al Hilal, Tendangannya jangan tanyaklah. Sepertinya tendangannya Beckham yg sekarang polupler itu, (jangan2) meniru tendangannya Wan Baljun.Bahkan saking populernya "sekitan" / tendangan Wan Baljun, diabadikan dikaca tokonya dengan gambar Wan Baljun lagi "nyekit"/nendang bola. Sambil pakai sarung, biasanya Ama' Baljun sehabis pulang sekolah, menunggu tokonya dipojok Jalan Hayam Wuruk. Suatu ketika saya mau beli Guitar model ELPIS (Elvis), sambil Guitar itu saya pegang2 dan saya mainkan, Ama' Baljun bilang " Guitar ini suaranya masya Alloh, anda petik senarnya, gaungnya sampai Ps. Senteling....". Ngga Percaya ? Saya petik senarnya ente lari cepat ke Ps.Senteling " Kalau nggak sampai gaungnya nggak usah dibayar ! Hebat kan !"Setelah kedua toko itu kita kunjungi , barulah kita ramai2 menuju Ps.Senteling. Pasar yang indah , artistik yang menyimpan sejuta kenangan.Dipasar yg artistik dan nyaman itu, puluhan makanan khas Pekalongan tersedia. Taota ayam Pak Jo, Taoto Tjarlam, Gado2 Amat, Lontong Ngglebed Pak Nur, Gado2 asli Pekalongan Pak Tarjo, Lontong Ayam Pak Badrun....... Kios2 batiknya juga ngangeni. Kios Batik dan Sarung Kaji Tuhri, Babah Mbing, Tukang harloji dan kocomoto Mastur. Sambil ngisep rokok Sukun biasanya kita ngobrol dikios2, sambil lihat lalu lalangnya orang dipasar. Dan tidak lupa biasanya kita nonton permainan Ularnya Kassan, penjual obat.
Kenangan indah itu tamatlah sekarang. !!Atas nama moderenitas Pemkot Pekalongan membuldozer Pasar Senteling (2000). Ratusan pedagang2 kecil terputus mata rantai marketnya. Padahal mata rantai marketnya dibangun oleh mereka bukan 1-2 tahun tapi puluhan tahun. Sehingga kalau kita mau belanja batik atau sarung, pastilah sudah tau dan langsung ketempatnya Pak Haji Tuhri atau Babah Mbing. Fanatisme pelanggan inilah yg mereka bangun puluhan tahun. Tp ya itu tadi karena katanya demi moderenitas, pasar sudah kumuhlah dll. pasar legendaris itu perlu dan penting untuk dirobohkan. Masalah ini menjadi "penyakit" Walikota/Bupati dimana2, bahwa apabila, jikalau akan habis masa jabatannya, ditangunggung dan pasti dibangun Mall, katanya tuntutan jaman (yang bener aja ) moderenitas atau komisi ? Contoh kasus banyak hal ini terjadi di Jawa Tengah.Mereka lupa, bahwa policy itu mendholimi pedagang2 pasar yang berada didalamnya.Sekarang ? kita tidak tahu lagi dimana kiosnya H.Turi, Babah Mbing, Opor Ayam Badrun. Mereka tergusur, karena tentu saja tidak mampu nebus kiosnya. ,bahkan sekarang 1400-an kiosnya tutupLengkaplah sudah "derita" saudara2 kita warga Pasar Legendaris Senteling, mereka pada mrebes mili. Oh... Sentelingku .... !

No comments: