Sunday, November 25, 2007



Pasar Tradisional Bergaya Modern

SUDAH BERSIH, BELANJA APA PUN TERSEDIA
Pasar Kajen Kudu Niru Pasar Sing Koyo Kiye


Untuk memenuhi kenyamanan pembeli, pasar yang didirikan developer ini dikemas bersih dan rapi. Ibu-ibu pun senang belanja di sana. Apa bedanya dengan pasar tradisional pada umumnya?

KLIK - Detail Suasana pasar tradisional yang biasanya kumuh, becek, dan padat tak terlihat ketika memasuki Pasar Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang. Pasar ini begitu bersih dan rapi, dengan menggunakan lantai keramik. Para pedagang menata dagangannya secara rapi di lapak mereka. Di belakang masing-masing lapak, tersedia keran air.

Di pasar yang dikeliling ruko-ruko ini terdapat 320 kios dengan ukuran 3 x 5 meter dan 300 lapak ukuran 2 x 2 meter. Mereka adalah pedagang pakaian, gordin, suvenir, VCD, hingga makanan matang. Di lapak lain, ada pedagang daging, ayam, sayur, buah.

Sekeliling pasar yang dibangun di atas tanah seluas tiga hektar ini, ditempati kios-kios. Sedangkan posisi lapak berada di tengah-tengah.

Ada beberapa kelompok lapak. Satu lorong diisi pedagang daging, di bagian lain khusus pedagang ikan basah. Masing-masing dibagi sesuai dengan jenis dagangan yang dijual.

CIPTAKAN KENYAMANAN
Kenyamanan untuk pembeli memang sudah jadi komitmen pengelola pasar. "Kami ingin menciptakan kenyamanan buat pembeli yang sudah datang ke mari. Salah satunya, kami tidak memperkenankan pedagang asongan, pengamen, dan peminta-minta datang ke pasar ini," kata Erian Iskandar, finance Pasar Modern BSD City.

KLIK - Detail Ide membangun pasar modern ini, kisah Erian, sebenarnya sudah lama. "Pembangunan pasar ini adalah bagian dari fasilitas yang dilakukan perumahan Bumi Serpong Damai. Pasar lama yang berada di areal BSD sudah tak cocok lagi dengan pengembang di sini. Jadi harus direlokasi dan reabilitasi," ujar Erian seraya mengatakan pengelola pasar adalah developer BSD.

Konsep pasar yang didirikan 1 Juli tahun lalu ini, kata Erian, dibuat seperti mal, yaitu bersih dan rapi. Pasar buka mulai jam 05.00 - 14.00. Nah, dalam rangka menjaga ketertiban dan kerapian, pengelola pasar menerapkan tata tertib yang harus dipatuhi pedagang. Salah satunya, para pedagang dilarang meletakkan barang dagangan di jalan atau lorong.
"Apabila melanggar, barang dagangan diambil atau dibawa ke kantor pengelola. Jika dua kali melakukan pelanggaran, akan dapat sanksi pemutusan perjanjian sewa secara sepihak," jelas Erian.

Aturan lain, pedagang tidak diperbolehkan membiarkan sampah berceceran. Sampah harus dimasukkan ke dalam kantong plastik dan meletakkan di areal yang ditentutan, sampai petugas kebersihan mengambilnya pada jam tertentu. "Para pedagang juga harus menata dan mengatur dagangannya hingga terlihat menarik."

Dengan penataan yang menjanjikan kenyamanan ini, tak heran banyak pembeli yang berbelanja di pasar ini. "Mereka ada yang datang dari Pondok Indah, Bintaro, Ciputat, Pamulang, Cibubur, dan warga Tangerang sendiri. Bahkan, Pemda se-Jawa sering melakukan study banding. Mereka melihat konsep yang kami bikin. Rata-rata tertarik dan berkeinginan menerapkan di daerah masing-masing."

KLIK - DetailSENANG DIANTAR SUAMI
Pasar semakin ramai dikunjungi ibu-ibu yang belanja, terutama pada hari Sabtu dan Minggu. Salah satu ibu yang selalu belanja di pasar ini adalah Marda (35). "Saya tahu pasar ini dari teman. Katanya, pasar di sini lain dari yang lain. Bersih, nyaman, dan enak. Sebagai ibu rumah tangga yang bawaannya selalu ingin tahu, saya pun ke pasar ini. Ternyata memang asyik. Jarang-jarang ada pasar seperti ini," kata warga Bintaro ini.

Sudah begitu, barang kebutuhan rumah tangga yang diinginkan pun tersedia. Tak heran, ibu dua anak yang terbiasa keliling Jakarta jika hendak membeli barang ini, akhirnya memilih Pasar BSD jadi favoritnya. "Beda dengan belanja pasar tradisional di dekat rumah saya, terkadang apa yang saya butuhkan tidak tersedia. Di sini, bumbu lain seperti daun ketumbar yang susah didapat di pasar tradisional yang lain, juga tersedia," ujar Marda yang mengaku sudah mengelilingi pasar di Jakarta dan sekitarnya.

Yang paling membahagiakan Marda, suaminya jadi tak segan mengantarnya ke pasar. "Suami betah nunggu, kok. Di depan pasar, kan, banyak terdapat warung makanan. Dia nunggu di warung dengan anak sambil baca koran," ujarnya sambil tersenyum.

Pengunjung lain, Siwi, juga merasa nyaman belanja di Pasar BSD. Ibu satu anak warga Binatro ini mengaku sudah sekitar setahun belanja di sini. "Ibaratnya sejak pasar buka, saya sudah belanja di sini. Saya senang karena tempatnya nyaman. Ruangannya luas dan sirkulasi udara juga lancar karena atapnya tinggi. Kalau hujan, pasar ini juga tidak becek. Sudah begitu, harga barang di sini enggak terlalu mahal." ( Tabloid Nova )

No comments: